Jumat, 21 November 2014

MEMAKNAI MUSIBAH
Oleh : Agiels Sudarmaji.
                Berbeda – beda memang setiap orang dalam memaknai musibah. Ada yang menganggap bahwa musibah adalah sebagai hukuman, cobaan/ujian dari Allah SWT. Saya teringat  beberapa bait kata dari KH. Abdullah gymnastyar (Aagym) Salah satu karunia Allah bagi manusia dalam menjalani kehidupan ini adalah ketika ia diberi-Nya banyak tantangan, hambatan dan persoalan. Oleh karena itu semakin banyak tantangan dan kesulitan hidup yang menghadang, Insya Allah semua itu akan menjadikan sebuah peluang untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
                Orang-orang yang hidupnya tidak pernah mengalami himpitan masalah, tidak akan memiliki tingkat kesungguhan yang tinggi dalam berharap memohon ridlo dari Allah SWT
               


Senin, 02 Juni 2014

Memahami Perjalanan Hidup & Memaafkan

oleh : Agiels Sudarmaji.

     Mungkin kita akan senang bisa mengatakan, “Rasakan apa yang aku alami akibat tindakanmu!” Namun apakah amarah itu jadi hilang? Apakah kepahitan itu jadi sirna? Apakah kebencian itu jadi luluh? Ternyata tidak. 
       Orang jawa bilang hanya rasa "NGLENGGONO"  memaafkan serta mengalah itu akan terasa lebih  nyaman dan damai. Dan itu merupakan pelajaran bagi kita bahwa tanpa ada rasa saling memaafkan terasa tidak akan pernah ada rasa nyaman dan damai.
     Maka bila terasa sulit bagi kita untuk memaafkan orang yang menyebabkan kita menderita.Kita ingat pesan Nabi SAW,  Rasulullah SAW: "Hendaknya engkau memaafkan, karena tindakan memaafkan itu akan menambahkan kemuliaan seorang hamba. Salinglah memaafkan sehingga kalian mendapatkan kemuliaan dari Allah" (Al Kafi juz 2 hal. 108 hadits no 5)
        Terkadang yang membuat kita sering  lupa, bahwa datangnya masalah atau kehadiran seseorang yang kita anggap suatu penderitaan bagi kita, ternyata itu hanya cara Allah menegur kita disaat lalai dalam hal apapun. Saat kita bahagia, saat kita lagi diuji dimudahkan dalam urusan finansial, saat kita naik jabatan, saat kita jadi oang yang berpengaruh di msyarakat, saat orang-orang disekeliling seakan menyayangi kita,  saat kita diuji dengan kesulitan hidup dan saat - saat lain yang tak terhingga. Semunya adalah cara Allah menguji kita agar kembali PadaNYA, serta wujud kasih sayang Allah  kepada kita. Insya Allah demikian.

        Sisi lain yang seharusnya kita selalu renungkan. Bahwa perjalanan hidup  kita memang berubah-ubah, begitu juga dengan nasib seseorang, silih berganti. saat bahagia, kita tak tahu apa kebahagiaan/kesenangan ini akan terus menyertai kita. Begitu pula dengan kesedihan, seakan sedih akan selalu menemani kita. Semua tinggal bagaimana kita menyikapi dan mengambil kesimpulan setiap sesuatu yang sudah ditakdirkan kepada kita, tergantung bagaimana kita melangkahkan kaki untuk trus berjalan  menempuh perjalanan tersebut.  Saat naik  kita harus naik, saat turun kita juga harus  menurun. Bukan hanya itu saja saat menuruni lembah, terkadang disitu ada banyak duri  yang menghadang. Namun kita harus berusaha menyingkirkannya, Disaat naikpun kita untuk selalu waspada, bahwa dikanan kiri kita ada tebing dan jurang, sekali kita selip dan lengah, mungkin kita akan terperosok dan jatuh. Seperti itulah kehidupan.
            Tapi kita sadar juga bahwa pahit dan manis, susah dan senangnya hidup, semua sudah digariskan Allah kepada kita. Antara susah dan senang, sulit dan mudahnya hidup Semua pasti ada sebab dan akibat.  Dari semua itu kita bisa ambil hikmahnya. Kala kita semakin banyak ujian akan terasa diri kita merasa terpompa dan kebal bila masalah yang sama akan menerpa kita. Insya Allah kita akan semakin dewasa dalam menentukan sikap kita, dalam menghadapi setiap masalah. Allah maha segalanya. Salam.

Hikmah :

Rasulullah Saw bersabda, “ Orang yg cerdik dan berakal ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan kemurahan atas Allah yakni mengharap-harapkan kebahagiaan dan pengampunan di akhirat, tanpa beramal shaleh." (HR.Tirmidzi).

 

Selasa, 11 Februari 2014

Cara Transfer Uang dari BRI Ke Bank BCA

Terkadang kita merasa bingung mau transaksi keuanagan, karena kita cuma satu ATM misalnya. Tapi sekarang semuanya sudah mudah dan kita tdk perlu khawatir meskipun kita cuma punya satu ATM BRI saja misalnya. Nah ini ada sedikit tips mempermudah transaksi/transfer BRI ke BCA, BRI ke BNI, Mandiri dll.

Bagi Para toko online yang tidak memiliki no rekening pendukung yang banyak, kali ini saya kasih info bagaimana cara transfer pembeli menggunakan Bank BRI transfer ke rekening BCABagaimana cara tranfer uang dari bri ke bca.?
cara ini saya dapat dari pengalaman saya setiap membeli barang dengan online






Caranya cukup mudah :

1. Masukkan kartu ATM seperti biasanya dan ketik pin KARTU ATM BRI kamu, Dan pilih TRANSFER. 2. lalu pilih Tabanas
3. dan pilih KODE BANK untuk melihat bank mana yang ada kerja sama dengan bank BRI. (Untuk kode transfer dari BRI ke BCA gunakan kode 014)
4. lalu ikuti dengan nomor rekening bank tujuan misalnya, nomor tujuan rekening bca : 0359956855 setelah ditambahi kode
transfer antara rekening BRI ke rekening BCA maka menjadi 0140359956855
5. Tekan "OK" dan isikan nilai uang yang akan di transfer.
6. Konfirmasi pengiriman tekan "Ya" untuk transfer atau tekan "Tidak" untuk membatalkan.
Untuk biaya transfer kemungkinan dikenakan sekitar Rp 5000 via ATM.

untuk transfer ke bank yang lain, silahkan melihat petunjuk gambar yang ada ya...
Selamat mencoba. Salam.

Sabtu, 08 Februari 2014

Bagaimana Caranya Bersabar?

Kutipan sebagai pengingatku.

Ukhti Anita, saya mempunyai permasalahan dalam keluarga saya. Saya anak pertama dan mempunyai adik wanita satu dan sejak umur 4 tahun ayah sudah meninggal jadi ibu berjuang membesarkan kami hingga kami lulus perguruan tinggi. Ukhti, ibu saya orangnya sangat emosional dan pemarah begitu juga saya dan adik saya, sehingga saya kurang merasakan adanya ketenangan di dalam rumah saya. Sampai suatu saat saya terlepas mengatakan kata-kata kasar kepada ibu saya dan saya amat menyesalinya. Saya ingin merasakan di rumah ini damai dan tenang, bagaimana caranya? Bagaimana bersikap sabar kepada adik dan ibu saya?

Seringnya saya jika mereka melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan kebenaran yang saya alami maka saya menjawabnya sehingga pertengkaran terjadi, apakah sikap seperti ini benar atau salah? Dan bagaimana seharusnya?
Saya mohon bantuan jawabannya...
Terima kasih,
N

Jawaban

Assalammu'alaikum wr. wb.
Ukhti N yang dimuliakan Allah,
Memang tidak mudah menahan emosi ketika orang-orang di sekitar kita juga sering mengumbar emosinya. Nampaknya karakter emosional yang ukhti miliki juga dipengaruhi iklim pengasuhan ibu anda yang juga emosional. Namun dapat dimaklumi, berjuang seorang diri membesarkan dua orang anak tentu juga bukan kehidupan yang mudah bagi seorang ibu.
Sebagai seorang wanita yang juga seorang ibu, saya salut dengan ibu ukhti yang tetap seorang diri membesarkan anda dan adik tanpa ada lagi pendamping. Terbayangkah oleh ukhti, bagaimana seorang wanita harus memeras keringatnya di tengah kelemahan dan godaan yang mungkin selalu datang demi membesarkan anak-anaknya dan memberikannya pendidikan terbaik sehingga ukhti dan adik bisa sampai perguruan tinggi?
Jika mengingat perjuangan ibu ukhti dalam membesarkan anak-anaknya, rasanya memang tidak adil jika anak-anaknya yang sudah dewasa harus menuntut ibu lagi memahami anak-anaknya dan merubah dirinya di usianya yang tidak muda lagi. Dalam hal ini, sebagai anak yang sudah dewasa mungkin saatnya membalas budi kepada ibu tercinta dalam bentuk perlakuan yang lebih menahan diri dan emosi.
Saya tahu perlakuan yang emosional cenderung memancing sikap yang emosional juga. Tapi ukhti dapat menjadi pelopor untuk menjadi salah satu anggota keluarga yang bisa merubah situasi emosional ini. Belajarlah untuk melakukan tindakan lain selain menjawab dalam keadaan emosi meskipun ukhti merasa benar.
Misalnya tundalah dulu untuk bicara jika emosi tersulut, beralihlah pada tindakan lain untuk meredakan emosi. Seperti Rasulullah menyarankan jika kita marah maka duduklah, jika tidak bisa maka berdirilah dan berwudhu. Hal tersebut mungkin dapat ukhti coba, bahkan ukhti bisa sholat untuk menenangkan diri jika emosi sudah sangat memuncak.
Jika emosi reda barulah mulai bicara dengan menyampaikan "pesan saya." Ungkapkan perasaan ukhti kepada ibu atau adik pada sikap mereka yang menyinggung perasaan ukhti. Tak perlu saling debat untuk menentukan siapa yang benar karena akan kembali menyulut emosi dan kadang orang juga butuh waktu untuk memahami kesalahannya.
Jika sikap tersebut ukhti lakukan terus, semoga ibu dan adik juga jadi belajar melakukan hal serupa seperti ukhti sehingga suasana emosional dapat berkurang di rumah. Semuanya mungkin akan membutuhkan waktu, kesabaran dan usaha. Jangan berputus asa, ukhti dapat jadi pelopor sebagai orang yang cerdas emosi di rumah. Dan ketahuilah itu merupakan hadiah terindah bagi seorang ibu memiliki anak yang cerdas emosional, meski dia membesarkannya dengan segala kelemahannya. wallahu'alambishshawab.
Wassalammu'alaikum wr. wb.

Sumber :
Rr. Anita W.

Jumat, 07 Februari 2014

"SEORANG NENEK MENCURI SINGKONG KARNA KELAPARAN, HAKIM MENANGIS SAAT MENJATUHKAN VONIS''





Cerita ini saya ambil dari status teman FB ku.

Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU thdp seorg nenek yg dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar,.... namun manajer PT A**** K**** ( B**** grup ) tetap pada tunt...utannya, agar menjd contoh bg warga lainnya. Hakim Marzuki menghela nafas., dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, 'maafkan saya', ktnya sambil memandang nenek itu,. 'saya tak dpt membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jd anda hrs dihukum. saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tdk mampu bayar maka anda hrs msk penjara 2,5 tahun, spt tuntutan jaksa PU'. Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, smtr hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang 1jt rupiah ke topi toganya serta berkata kpd hadirin. " Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kpd tiap org yg hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yg membiarkan seseorg kelaparan sampai hrs mencuri utk memberi mkn cucunya, sdr panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kpd terdakwa ." Sampai palu diketuk dan hakim marzuki meninggaikan ruang sidang, nenek itupun pergi dgn mengantongi uang 3,5jt rupiah, termsk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT A**** K**** yg tersipu malu krn telah menuntutnya. Sungguh sayang kisahnya luput dari pers. Kisah ini sungguh menarik sekiranya ada teman yg bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini bisa di share di media tuk jadi contoh kepada aparat penegak hukum lain utk bekerja menggunakan hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yg berhati mulia.silahkan di Bagikan/share kepada teman2 Anda.

Sabtu, 11 Januari 2014

Kumpulan Humor ala Nabi Muhammad SAW.

Kumpulan Humor ala Nabi Muhammad ( Penulis:Abu Islam Ahmad bin Ali )

Subhanallah,Nabi kita yang mulia bukan hanya seorang panglima perang yang tegas dan pemimpin umat yang besar.Namun sosoknya yang bisa  menghangatkan suasana keluarga dan para sahabatnya dengan humornya yang cerdas.Shalawat serta salam tercurahkan padamu, yaa Muhammad..

CANDA RASULULLAH KETIKA SAKIT KEPALA
Pada suatu hari, Rasulullah menemui Aisyah. Saat itu beliau dalam kondisi sakit kepala yang sangat berat. Ternyata di waktu yang sama Aisyah juga sedang mengeluhkan hal yang sama.
"Kepalaku sakit" kata Aisyah kepada Rasulullah.
"Aku juga, demi Allah wahai Aisyah, aku juga merasakan sakit kepala yang amat sangat" jawab Rasulullah. Lalu Rasulullah melanjutkan. "Apabila kα♏ŭ meninggal dunia terlebih dahulu, maka tenanglah, aku akan mengurusmu, menyalati dan mengiringi jenazahmu."
Apa jawab Aisyah kemudian?
"Demi Allah, sungguh aku dapat menebak, jika memang itu terjadi, maka engkau akan berduaan dengan salah seorang istrimu di rumahku padasore harinya." kata Aisyah kemudian dengan nada merajuk. Rasulullah hanya tertawa mendengar perkataan Aisyah ini.
(Hahaha konon Aisyah memang agak cemburuan gitu kan ya, hihihi)
***

KUDA TERBANG 'AISYAH
Ketika Rasulullah dalam perjalanan kembali pulang dari Perang Tabuk atau Khaibar, tiba-tiba angin berhembus kencang hingga menyingkap kain yang menutupi boneka mainan 'Aisyah. Melihat boneka-boneka mainan tersebut, Rasulullah bertanya "Wahai 'Aisyah, apa ini?". "Boneka mainan dan hiburanku," jawab 'Aisyah.
Nabi melihat diantara mainan itu terdapat kuda bersayap yang terbuat dari kain. Rasulullah pun bertanya lebih lanjut, "Apa itu yang berada diantara mainan ini?" 'Aisyah menjawab, "Kuda." "Lalu apa yang menempel di tubuhnya itu?" tanya Rasulullah lagi. "Dua sayap" jawab 'Aisyah
Mendengar jawaban 'Aisyah ini, maka Rasulullah bertanya dengan sedikit keheranan "Kuda mempunyai dua sayap?" "Tidakkah engkau mendengarkisah tentang Nabi Sulaiman yang mempunya kuda bersayap?" jawab 'Aisyah menegaskan.
Mendengar jawaban 'Aisyah ini, maka Rasulullah pun tertawa hingga terlihat gigi-gigi putihnya.
*****
 
AISYAH GUGUP SAMA UMAR
Ketika Aisyah sedang berbincang-bincang dengan seorang perempuan dirumahnya, tiba-tiba Rasulullah masukke dalam rumah. Saat itu Aisyah masihsaja meneruskan perbincangannya dengan perempuan tersebut.Beberapa saat kemu
dian Umar bin Khattab juga masuk. Begitu Umar memasuki rumah, Aisyah langsung terdiam menghentikan bicaranya dan duduk dengan tenang. Melihat perilaku Aisyah yang mendadak terdiam begitu melihat Umar, maka Rasulullah pun tertawa geli.Karena penasaran, Umar pun bertanya"Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu tertawa?"Rasulullah bukannya langsung menjelaskan alasan tertawanya kepada Umar, beliau malah mengajak Umar keluar dan berbicara tentang hallain. Umar pun berkata, "Demi Allah, aku tidak akan pergi hingga aku mendengar Rasulullah mengatakan alasannya kepadaku."Rasulullah pun lalu memerintahkan Aisyah untuk mengatakan alasannya. Dan Aisyah pun menjelaskan alasannya kepada Umar, bahwa diam-diam dia selalu gugup dan ketakutan setiap kali berhadapan dengan sosok Umar.kenapa Aisyah sampai gugup dan ketakutan dengan sosok Umar bin Khattab? Ternyata ada ceritanya. Berikut ini.

CERITA AISYAH, SAUDAH DAN DAGING KELINCI
Suatu hari Aisyah menghidangkan daging kelinci yang telah dimasak secara khusus untuk Rasulullah. Kemudian Aisyah berkata kepada Saudah (sedang Rasulullah waktu itu sedang berada ditengah-tengah keduaistrinya ini). "Wahai Saudah, makanlahdaging ini."Saudah enggan memakannya."kα♏ŭ mau makan atau aku akan melumurkan makanan ini ke mukamu?!" kata Aisyah agak mengancam. Saudah tetap diam dan enggan untuk makan. Maka Aisyah meletakkan tangannya pada daging kelinci yang telah masak tersebut, lalumelumurkannya pada wajah Saudah.Rasulullah pun tersenyum melihat tingkah Aisyah sembari mengusapkan tangannya ke wajah Saudah."Sekarang lumurilah wajah Aisyah." Saudah Pun melakukannya. Lalu beliau tertawa lagi.Dalam keadaan demikian, tiba-tiba adasuara Umar bin Khattab "Wahai Abdullah... Wahai Abdullah..". Mendengar suara Umar ini, Rasulullah mengira Umar akan masuk kedalam rumah sehingga cepat-cepat beliau berkata kepada kedua istrinya "Berdiri dan basuhlah wajah kalian berdua."Sejak kejadian itu, Aisyah merasa takut kepada Umar....karena Rasulullah sendiri pun segan kepadanya.


 BIJI BUAH KURMA
Suatu ketika, Rasulullah saw dan para sahabat ra sedang ifthor. Setiap kali mereka makan sebuah kurma, biji- biji sisanya mereka sisihkan di tempatnya masing- masing. Beberapa saat kemudian, Ali menyadari bahwa dia memakan
 terlalu banyak kurma. Biji- biji kurma sisa mereka menumpuk lebih banyak di sisi Ali dibandingkan di sisi Rasulullah. Maka Ali pun secara diam- diam memindahkan biji-biji kurma tersebut ke sisi Rasulullah.Kemudian Ali ra dengan tersipu-sipu mengatakan, “ Wahai Nabi, engkau memakan kurma lebih banyak daripada aku. Lihatlah biji-biji kurma yang menumpuk di tempatmu.”Nabi pun tersenyum dan menjawab, “Ali, kamulah yang memakan lebih banyak kurma. Aku memakan kurma dan masih menyisakan biji-bijinya. Sedangkan engkau, memakan kurma berikut biji-bijinya”. (HR. Bukhori)

ANAK UNTA
Seseorang sahabat mendatangi Rasulullah SAW, dan dia meminta agar Rasulullah SAW membantunya mencariunta untuk memindahkan barang-barangnya.Rasulullah berkata : “Kalau begitu kamu pi
ndahkan barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”.Sahabat bingung bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul bebanyang berat.“Ya Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup memikul barang-barang ku ini?”Rasulullah menjawab, “Aku tidak bilang anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak mungkin seekor anak unta lahir dari ibuselain unta”Sahabat tersenyum dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi. Sanad sahih)*

NENEK NENEK TIDAK MASUK SURGA
Rasulullah SAW juga pernah bergurau dengan nenek-nenek tua yang datang dan berkata, “Doakan aku kepada Allahagar Allah memasukkan aku ke surga .”Maka Nabi SAW berkata kepadanya, “Wahai Ummu Fulan! Sesungguhnya surga itu tidak dimasuki orang yang sudah tua .”Maka wanita tua itu pun menangis , karena ia memahami apa adanya.Kemudian Rasulullah SAW memahamkannya, bahwa ketika dia masuk surga, tidak akan masuk surga sebagai orang yang sudah tua, tetapi berubah menjadi muda belia dan cantik.Lalu Nabi SAW membaca firman Allah SWT:“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (wanita-wanita surga) itu dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS Al Waqi’ah: 35-37)